Friday, August 22, 2008

Tahu Tek-Tek Nostalgia Para Artis

[ Minggu, 10 Agustus 2008 ] By JAWA POS
Tahu Tek-Tek Nostalgia Para Artis

SURABAYA - Saking banyaknya penjual tahu tek-tek di Surabaya, mungkin sulit menghitungnya. Tapi, warung tahu tek-tek di Jl Dinoyo 147 A punya merek tersendiri. Namanya Tahu Tek-Tek Pak Ali.

Pemilik dan pengelola warung itu sejak 38 tahun lalu hingga sekarang adalah H Ali. Nama pria 66 tahun tersebut memang hanya "Ali". "Ini kartu nama saya," kata Ali kepada Jawa Pos ketika ditanya nama lengkapnya. Di kartu nama itu, tertulis H Ali T.H.T. Apa kepanjangan T.H.T? "Tahu Tek," jawab Ali lantas tertawa renyah.



Sebenarnya, Ali berjualan tahu tek-tek sejak 1962. Ketika itu, umurnya baru 20 tahun. Awalnya, Ali berjualan keliling ke beberapa tempat, seperti Demak, Dupak, Cerme, dan Gresik. ''Waktu itu, satu porsi tahu tek-tek masih Rp 1,'' ujar kakek tujuh cucu tersebut.

Mulai 1970, Ali dan keluarganya pindah ke Jalan Dinoyo untuk membuka warung tahu tek-tek. Dia tak lagi berjualan keliling, tapi menetap di suatu tempat, yakni di pinggir Jl Dinoyo.

Berjualan menetap di Jl Dinoyo, ternyata, membawa hoki bagi Ali. Warungnya yang mulai buka pukul 16.00 hingga pukul 21.00 itu lama-lama mulai diserbu pembeli. Para pelanggan semakin banyak.

Penampilan seporsi tahu tek-tek Pak Ali sekilas tak jauh berbeda dengan kebanyakan tahu tek-tek lain. Ada campuran tahu, lontong, kentang, yang semuanya dipotong-potong dengan gunting. Suara gunting yang bunyinya tek..tek itulah yang membuat makanan tersebut disebut tahu tek tek. Satu porsi tahu tek-tek juga dilengkapi kecambah (taoge) yang telah diguyur bumbu kacang bercampur petis serta diberi kerupuk di atasnya.

Yang membuat tahu tek-tek Pak Ali berbeda dibandingkan dengan tahu tek-tek lainnya adalah rasa bumbu petisnya.

Ali yang kelahiran Lamongan itu mengakui, tidak mudah baginya mendapatkan kualitas bumbu yang benar-benar pas. Baginya, rahasia utama seporsi tahu tek-tek terletak pada pengolahan petis. ''Dibutuhkan pengolahan petis yang benar. Jangan sampai pelanggan kita kecewa karena alergi setelah makan tahu tek-tek ini,'' katanya sambil mengisap rokok yang dibawanya.

Dia menambahkan, sangat penting baginya mengolah lagi petis yang dibeli di pasar. Sebab, petis adalah nyawa bagi tahu tek-tek.

Selain petis, Ali sangat memperhatikan bahan-bahan lainnya, seperti tahu, kentang, lontong, taoge, dan kerupuk, agar tetap fresh. Sebab, menurut dia, akan percuma bila petisnya baik, tapi bagian-bagian lainnya buruk. ''Harus dijaga, kasihan nanti petisnya,'' kata bapak yang senang bercanda itu.

Ali mengaku, selain menjaga kualitas bahan-bahannya tetap fresh, dia menerapkan PK 5 dalam menjalankan usahanya. PK 5 adalah singkatan dari pekerja, keterampilan, kesopanan, kejujuran, kerajinan, dan keuntungan. ''Semua itu memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan,'' ujarnya.

Kini, warung tahu tek-tek Pak Ali menjadi salah satu jujugan para penikmat kuliner di Surabaya. Selain digemari warga Surabaya dan sekitarnya, sejumlah selebriti menjadi pelanggan di warung sederhana tersebut. Di antaranya, Katon Bagaskara, VJ Daniel, VJ Chaty Sharon, Becky Tumewu, dan Roby Tumewu. Foto-foto artis itu dipajang di warung tersebut.

Artis asal Surabaya yang kini sukses di ibu kota, yaitu Ahmad Dhani dan Maia, kata Ali, dulu juga sering datang ke warungnya ketika masih rukun. Ali mengatakan, biasanya Dhani dan Maia datang ke warungnya untuk mengenang masa lalu. ''Kalau Katon pernah ngomong sama saya, tidak lengkap rasanya bila datang ke Surabaya tanpa mampir ke warung saya," ujar bapak empat anak itu bangga.

Suhu marketing Indonesia Hermawan Kartajaya, kata Ali, juga menjadi pelanggan di warung tahu tek-tek itu. "Pak Hermawan mengatakan, dia suka datang ke sini karena suasana Surabaya tempoe doeleo masih kental," katanya. ''Susah sekali mendapatkan suasana makan seperti di sini," lanjut Ali, menirukan kata-kata Hermawan.

Ketika ditanya omzet per hari, Ali tidak mau menjawab. ''Saya tidak mau dibilang sombong. Bagi saya, cukup untuk bisa hidup layak,'' ujarnya merendah. Dia hanya mengatakan, harga seporsi tahu tek-tek di warungnya saat ini Rp 8.000. Rata-rata pengunjung di warungnya 250-300 orang per hari. (dan/kum)

Read More......

Rawon Setan Berbuah Dua Rumah

[ Minggu, 10 Agustus 2008 ] By JAWA POS
Rawon Setan Berbuah Dua Rumah

Jika ada orang yang bertanya, di mana depot yang menjual Rawon Setan, rasanya semua warga Surabaya pasti tahu. Lokasinya di kawasan Embong Malang, tepat di seberang Hotel JW Marriott.

Depot itu memang salah satu destinasi wisata kuliner Surabaya yang cukup tenar. Selain karena rasa, depot tersebut kondang karena nama. Betapa tidak, embel-embel ''setan'' di belakang kata rawon selalu sukses membuat orang penasaran. ''Saya pikir tempatnya menyeramkan, kok sampai disebut setan. Nggak tahunya ramai begini,'' ujar Agus Widyanari, pengunjung asal Jakarta yang baru pertama bertandang ke Surabaya.



Depot Rawon Setan itu dikelola Djuwariyah. Perempuan 53 tahun tersebut merupakan generasi kedua pengelola depot rawon yang didirikan sejak 45 tahun lalu itu. ''Saya mewarisi dari ibu saya,'' ujar Djuwariyah.

Didirikan pada 1963, Rawon Setan dulu hanya sebuah tempat makan kaki lima sederhana di Embong Malang. Kala itu, warung tersebut masih belum bernama. Namun, orang-orang yang biasa makan di sana menyebutnya rawon Nirom karena terletak di seberang gedung Nirom (sekarang JW Marriott). Penjulanya masih Mak Musi, ibunda Djuwariyah.

''Warung rawon ibu saya dulu bukanya pagi-pagi. Pukul tujuh begitu sudah buka sampai pukul sembilan pagi. Pengunjungnya sudah banyak,'' kata Djuwariyah yang sejak kecil membantu ibunya berjualan rawon.

Banyaknya kompetitor, pada 1972, Mak Musi mengalihkan jam buka. Dari pagi menjadi tengah malam, dengan jam operasi pukul satu dini hari. Ternyata, pelanggannya bertambah banyak. Maklum, ketika itu tak ada warung makan yang buka hingga subuh. Tak heran, warung rawon Mak Musi langsung menjadi jujukan orang-orang yang kelaparan saat malam.

Kebiasaan buka tengah malam tersebut diteruskan Djuwariyah yang resmi mewarisi warung rawon itu pada 1990. Sebelum menjadi depot begini, Djuwariyah berjualan dengan tenda. ''Karena saya buka mulai pukul 12 malam, banyak orang yang menyebut warung ini sebagai warung setan.Ya soalnya bukanya malam-malam itu,'' ungkap ibu sepuluh anak tersebut.

Pada 2006, Djuwariyah mendapatkan tempat untuk dibuat depot. ''Saya sengaja tidak pindah tempat karena semua orang tahunya depot saya ya di sini (kawasan Embong Malang),'' jelasnya.

Sejak saat itu juga Djuwariyah menjajal buka lebih sore. Pukul setengah tujuh malam, depot tersebut mulai buka. Ternyata, responsnya bagus. Meski demikian, untuk mengantisipasi datangnya pelanggan saat malam, dia tetap buka hingga pukul setengah lima pagi.

Menu Rawon Setan memang cukup menggoda. Rawon disajikan bersama nasi putih, tauge, serta sambal. Tiap porsi rawon diisi tiga potong daging. Pilihan rawonnya ada dua macam. Biasa atau yang spesial. ''Rawon biasa disajikan langsung bersama nasi. Rawon spesial, antara nasi dan rawon disajikan terpisah,'' kata Enny Oktaviani, putri ketiga Djuwariyah, yang ikut membantu berjualan.

Bila ingin lauk yang lebih banyak, disediakan aneka lauk pelengkap. Mulai empal, paru, telur asin, tahu, dan tempe. ''Yang paling banyak dicari ya telur asin sama tempe,'' ujar Enny.

Rawon Setan menyediakan 500 porsi setiap hari. Untuk meracik bumbu-bumbu itu, Djuwariyah masih melakukan sendiri. ''Untuk menjaga rasa saja,'' katanya. Dia percaya, lain tangan yang mengolah bisa menciptakan rasa berbeda.

Untuk memenuhi 500 porsi itu, perempuan asli Suroboyo tersebut berkulakan daging rawonan 50 kg dan 5 kg kluwek setiap hari. Pemilihan bahannya tidak sembarangan. Daging rawonan itu harus segar. ''Daging jelek sedikit, langsung saya kembalikan. Kulit dan gajih (lemak, Red), saya juga nggak mau,'' tegasnya.

Seluruh porsi itu memang tidak selalu habis. Kadang ada juga yang tersisa. Itu semua bergantung pengunjung yang datang. Bila sedang ramai, pukul 02.00 seluruh porsi yang disediakan habis tanpa sisa. ''Kalau kadung ramai, byuk-byukan. Sampai kewalahan,'' ungkapnya.

Namun, ada kalanya warung sepi pengunjung juga. ''Habis ndak habis, pukul setengah lima sudah harus tutup,'' ujarnya.

Warung Rawon Setan tidak buka setiap hari. Di antara tujuh hari, warung tersebut beroperasi mulai Rabu hingga Sabtu saja. Hari sisanya, Minggu-Senin, libur. Itu menjadi kebiasaan sejak dulu. Djuwariyah mewarisi kebiasaan ibunya. Meski libur, dia tak sungguh-sungguh bersantai. Hari itu dimanfaatkan untuk meracik bumbu untuk modal berjualan pada jam buka. ''Tiga hari itu benar-benar repot. Ya bikin bumbu, kering tempe, goreng kerupuk,'' katanya. Pekerjaan tersebut memang harus dicicil supaya tidak repot.

Kondangnya Rawon Setan membuat depot tersebut dikunjungi banyak pesohor tanah air, termasuk para selebriti. Sebut saja Kiki Fatmala, Rano Karno, Julie Estelle, Rina Gunawan, dan masih banyak lagi. Seluruh pesohor yang pernah datang ke sana bisa disaksikan dalam foto-foto yang dipampang di dinding depot. ''Itu bukan untuk pamer. Saya ingin mendokumentasikan saja,'' jelas merendah.

Djuwariyah sadar, kondisi saat ini sudah jauh berbeda dari dulu. Sekarang banyak pesaing yang juga buka tengah malam. Bahkan, menu malam yang ditawarkan kompetitor sama halnya dengan depot miliknya. ''Ya ndak apa-apa. Rezeki orang sendiri-sendiri. Semua sudah ada yang mengatur,'' katanya.

Dari hasil berjualan, setiap hari Djuwariyah bisa meraup omzet Rp 5 juta-Rp 6 juta. Bila sudah dipotong segala macam pembiayaan, laba bersih yang didapat mencapai Rp 2 juta setiap hari. Keuntungan yang dikumpulkan itu membuat dirinya bisa memperoleh sesuatu. Setidaknya, kini Djuwariyah sudah mempunyai dua rumah (satu di kawasan Demak dan yang lain di kawasan Ketintang), mobil, sekaligus bisa menyekolahkan anak-anaknya. ''Saya juga sedang menabung untuk naik haji. Semoga tahun depan bisa terlaksana,'' ungkapnya. (ign/kum)

Read More......

Rujak Cingur Petis Spesial

[ Minggu, 10 Agustus 2008 ] By JAWAPOS
Rujak Cingur Petis Spesial

Makanan khas Surabaya identik dengan rujak cingur. Salah satu warung rujak cingur paling legendaris adalah Depot Genteng. Warung ini terletak di Kampung Genteng Durasim, tepatnya di belakang Hotel Weta, Jl Gentengkali.

Dikatakan legndaris karena menu rujak cingur Depot Genteng sudah ada sejak 1938. ''Pada masa itu yang berjualan masih nenek saya. Mbah Moro namanya,'' ujar Henri Sudikto, pengelola Depot Genteng saat ini. Henri merupakan generasi ketiga.



Bahan dasar rujak cingur Depot Genteng tidak jauh berbeda dengan rujak cingur umumnya. Terdiri dari kecambah, kangkung, mie, lontong, cingur, tahu dan tempe. Seluruh bahan itu lantas diguyur dengan bumbu petis. Selain bahan-bahan tadi, rujak bisa juga ditambah dengan aneka buah segar, seperti bengkoang, mangga, dan nanas. Ini namanya rujak campur. ''Kesukaan orang kan berbeda-beda. Ada yang suka buah, ada juga yang tidak. Ada juga yang lebih srek makan rujak pakai nasi. Tergantung selera. Kita tinggal nuruti saja,'' kata Henri.

Nah, menu rujak itu lantas dibagi lagi. Yaitu rujak biasa dan rujak spesial. Pembagian label itu berdasarkan dari petis dan porsinya. Menurut Henri, untuk rujak biasa petis yang digunakan standar. Sedangkan rujak spesial porsi petis ''enak''-nya lebih banyak, dengan porsi lebih besar, dan cingur yang banyak dagingnya. Khusus yang memesan rujak campur istimewa, buah-buahannya lebih spesial. ''Ada belimbing madunya segala,'' kata dia.

Apa pun jenis rujaknya, baik rujak spesial maupun biasa, bumbu rujak cingur Depot Genteng sangat khas. Maklum, Henri tidak sembarangan dalam memilih bahan. Untuk petis misalnya, setidaknya digunakan tiga macam petis sekaligus. Yaitu petis ikan, petis udang, dan petis biasa (yang terbuat dari tepung dan gula merah). ''Petis ini jenis yang enak,'' tegasnya.

Untuk petis, Henri tidak kulakan di satu tempat saja. Dia mengombinasikan petis-petis kualitas nomor wahid dari Sidoarjo, Gresik, dan Madura. Semua dioplos menjadi satu dengan komposisi tertentu. ''Bumbu petis nggak sip kalau hanya mengandalkan petis dari satu daerah saja. Harus dicampur begini biar enak,'' katanya. (ign/ari)

Read More......

Ebooks Link

Novel Ebooks Free Download :

Laskar Pelangi
Sang Pemimpi
Edensor ( part1, Part2, Part3 )
Ayat - Ayat Cinta
Ayat - Ayat Fitna
Ketika Cinta Bertasbih ( episode 1, episode 2 )
Dalam Mihrab Cinta ( episode 1, episode 2 )
Diatas Sajadah Cinta
Mahkota Cinta
Pudarnya Pesona Cleopatra
Kisah inspiratif - Kick andy
Jingga
Bidadari untuk Ikhwan
Senopati pamungkas 1
All 7 Books harry Potter
All Agatha Christie Novel
All Dan Brown Novel
All The Crhronicles Of Narnia
All Mario Puzo Novels
Cintaku Dikampus Biru
Memoirs Of A Geisha
Musashi
Kisah 47 Ronin
The Alchemist
The Secret
Trilogi_Lord_of_the_rings
Trilogy The Three Musketeers
The Da Vinci Code
Deception Point
Angel Demons
Spunkins - Adolf Hitler



Engineering Ebooks Free Download :

ISO 9001-2000 Quality Management System Design
PID Fundamentals Handbook - Instrumentation and Control
PID Advanced Control Engineering 2001 Burns Matlab
MATERIALS HANDBOOK
Halliday Resnick - Fundamentals Of Physics 7Th Ed - Solutions
Physical Chemistry - Atkins Paula
CHEMICAL ENGINEERING HANDBOOK
Mechanical Engineering Handbook 2005
Halliday Resnick Walker - Fundamentals of Physics by ANTHRAX
Architecture Ebook The Construction of Buildings 1
Architecture ebook The Construction of Buildings 2
Architecture Ebook The Construction of Buildings 3
Architecture Ebook The Construction of Buildings 4
Architecture Ebook The Construction of Buildings 5
Architecture Ebook Working Drawings Handbook
Architecture Ebook Zaha Hadid - Complete Buildings and Projects
Architecture Ebook Manual for the Design of Reinforced Concrete Building Structure
Architecture Ebook Building integrated Photovoltaic Designs for Commercial and Industrial Structures
Architecture ebook architect drawings - a selection of sketches by world famous architects through history
Architecture Ebook Wood Handbook - Wood as an Engineering Material
Architecture ebook Interior Design Handbook of Professional Practice
Architecture Ebook Solar House - A Guide for the Solar Designer
Architecture Ebook Architectural Detailing - Function Constructibility Aesthetics
Architecture Ebook Building Systems for Interior Designers
Architecture Ebook Daylighting - Natural Light in Architecture
Architecture Ebook Construction Building Envelope and Interior Finishes Databook
Architecture Ebook The Complete Book of Underground Houses
Civil Engineering Handbook Second Edition
HANDBOOK OF WATER AND WASTEWATER TREATMENT TECHNOLOGIES
MATHEMATICAL METHODS FOR PHYSICS AND ENGINEERING
Handbook of Chemical Processing Equipment
Structural Engineering Handbook - Basic Theory Of Plates And Elastic Stability - E Yamaguchi
FUNDAMENTALS OF HEAT AND MASS TRANSFER-SOLUTIONS MANUAL

Businnes Ebooks Free Download :

Doing Bussines 2008
MBA In A Day
The Economics of Karl Marx
How to Act Like CEO
Marketing Insights from A to Z
Secret of The Ebay Millionaires
The DeadlyTo Sins of Investing
The Portable MBA in Finance and Accounting
Financial Management Analysis For CFA
Technical Analysis of The Financial Markets - John Murphy

Computer I.T Ebooks Free Download :

E-mail Virus Protection Handbook
Epson SF Blink
F1342 VB Net Book
Internet Market For Bisnis
Mastering Kode HTML
Suse Linux
AutoCAD 2006 Explicando cada comando 1490 pags.
Mastering AutoCAD 2008-2007
Sybex Linux Network Servers
Dreamweaver 8 Tutorial
Visual Basic - Learn Visual Basic 6.0 Nice Manual
Excel Vba Programming
Adobe Dreamweaver CS3 Bible May 2007
DNS DHCP and IP Address Management
CorelDRAW Graphics Suite X4
Delphi 7.0 TR
MS Excel 2003

Food Ebooks Free Download :

Sweets and Chocolates
The B00k 0f Sushi Dasofts
The Science Of Chocolate

Read More......

Sate Klopo Ondomohen

Kepulan asap tampak berbaur dengan udara pagi di Jalan Wali Kota Mustajab. Aroma bumbu kacang yang terbakar arang langsung tercium oleh siapa saja yang melintas di jalan itu. Sekitar 50 meter dari Taman Surya, di antara rindangnya pohon, kelezatan Sate Klopo Ondomohen yang terkenal hingga Negeri Belanda itu bisa dijumpai lidah penikmat kuliner.

Warung sate yang buka sejak 41 tahun lalu itu memang sangat terkenal di Surabaya. Setiap porsi terdiri atas 10 tusuk sate sapi plus sepiring nasi putih hangat. Menu itu memang sangat cocok dijadikan sarapan pagi. Apalagi, suasana di sekitar warung yang rindang pasti akan mengundang siapa saja yang lapar untuk menyantapnya. Tak heran, mulai pukul 05.30 hingga sore pukul 15.00, pengunjung silih berganti menikmati sate klopo berasa nikmat itu.



Penampilan seporsi Sate Klopo Ondomohen tak jauh berbeda dari kebanyakan sate daging yang lain. Sate yang telah diguyur bumbu kacang itu dijejer dalam satu piring melamin. Nasinya ditempatkan dalam piring berbeda. Nah, di piring nasi itulah baru tampak bahwa sate tersebut berbeda.

Di pinggir piring, terdapat sejumput serundeng khas sate klopo. Parutan kelapa yang disangrai itu terasa cocok menemani nasi putih hangat yang gurih. Pengunjung warung biasanya tak lupa mengambil sedikit serundeng untuk disuap bersama sesendok nasi. Gurihnya serundeng terasa pas dengan nasi.

Selain itu, rasa manisnya mampu menetralisasi lidah. ''Kelapanya memang pilihan. Tua tapi tidak sampai cokelat warnanya,'' jelas Asih Sudarmi, penjual Sate Klopo Ondomohen.

Untuk nasi, Asih juga tidak memilih sembarangan. Dia hanya mau mengambilnya dari cething (wadah nasi) dengan tangan. ''Selain untuk menjaga gurihnya, tangan ini juga menjadi penimbang berat seporsi nasi. Jika kurang atau lebih, tangan akan terasa,'' ungkapnya sembari menunjukkan cara tangannya menimbang nasi.

Sate Klopo Ondomohen setiap hari menghabiskan kira-kira 50 kg daging dari beragam bagian. ''Ada yang daging polos, sumsum, usus, hingga ginjal sapi. Jika tanggal merah, kebutuhan daging bisa naik dua kali lipat,'' kata Asih yang mewarisi berjualan sate klopo dari sang mertua, Hj Jaenab.

Sebelum dibakar, daging sapi mentah dilimuri parutan kelapa. Tapi, pembakarannya cukup setengah matang. Baru ketika ada yang membeli, sate dibakar lagi hingga matang. Untuk mengetahui matang dan belumnya sate, Asih hanya mengandalkan naluri.

''Pegawai yang khusus membakar sate sudah hafal bagaimana mengira-kira sate matang atau belum,'' ujar Asih yang sudah 21 tahun meneruskan usaha mertua tersebut.

Ada perbedaan saat menikmati sate klopo saja dan menyandingkannya dengan nasi hangat. Bila dengan nasi, cita rasa kelapa yang membalut sate tidak begitu terasa karena kalah oleh rasa nasi. Namun, bila dicicip sendiri, aroma maupun rasa kelapa akan sangat terasa mengimbangi rasa daging sapi yang lunak.

Kelezatan sate klopo itulah yang menurut Asih banyak dirindukan para pelanggan. ''Di antara beragam sate yang pernah saya rasakan, sate ini memiliki karakter spesial,'' ungkap Widodo yang berlangganan sate Ondomohen sejak 1994.

Karakter rasa itu, kata dia, berasal dari parutan kelapa dan racikan bumbu kacang yang pas. Selain itu, nuansa warung yang akrab sangat mendukung orang untuk makan. ''Sangat susah mendapatkan suasana makan seperti di sini,'' tegas Widodo yang minimal tiga kali sebulan mampir ke warung Sate Klopo Ondomohen itu.

Suasana itu juga yang dirasakan Leonard Hariadi. Remaja yang akan berangkat kuliah di Milwaukee, AS, tersebut mengaku harus ''berpisah'' dulu dari sate Ondomohen kesukaannya. ''Saya makan sate Ondomohen sejak kecil. Karena itu, sebelum berangkat ke Amrik, saya perlu melakukan perpisahan lebih dulu,'' ujar remaja yang biasa dipanggil Leon tersebut.

Keluarga Leon adalah pelanggan tetap sate Ondomohen. Terhitung sudah tiga generasi keluarga Leon menjadi pengunjung rutin sate Ondomohen. ''Mulai emak, mama, sampai lingling, semua penggemar sate ini,'' jelas alumnus Surabaya International School itu.

Pelanggan-pelanggan seperti Widodo dan Leon memang selalu memenuhi warung Asih. Pindah generasi seolah bukan menjadi masalah untuk tetap menjadi penggemar warung sate yang didirikan Hj Jaenab tersebut.

Melihat kemasyhuran sate Ondomohen, tak heran warung itu selalu menjadi jujukan para selebriti. Kalangan artis, politisi, hingga pejabat ibu kota pernah merasakan nikmatnya rasa sate khas Surabaya yang berasal dari Madura tersebut. ''Setelah itu, mereka selalu menjadi pelanggan kami,'' ungkap Asih yang sehari-hari dibantu 11 pegawai itu.

Asih mengaku tidak terlalu memperhatikan siapa saja artis yang pernah menikmati sate klopo-nya. Yang dia ingat hanyalah Marissa Haque, para bintang Xtravagansa, hingga Bondan ''Mak Nyus'' Winarno. ''Saya terlalu sibuk melayani pembeli, sehingga tidak memperhatikan siapa saja yang datang,'' ucap ibu Haris Kurnia tersebut.

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati termasuk pelanggan setia Sate Klopo Ondomohen. ''Setiap bulan, dua sampai tiga kali Gus Dur pesan sate klopo ke sini. Biasanya beliau menyuruh orang,'' jelas nenek dua cucu itu. ''Kalau Bu Mega sudah lama tak pesan,'' ujarnya.

Ada juga pelanggan Asih yang masih setia, meski kini tinggal di Belanda. ''Kemarin, orang tuanya datang kesini, memesan 200 tusuk sate untuk dikirim ke Belanda,'' kenang Asih bangga. ''Aduh, saya lupa namanya. Dia dulu sangat sering makan di sini, sebelum melanjutkan kuliah ke Belanda,'' katanya.

Harga seporsi sate Ondomohen sebenarnya bervariasi. Bergantung jenis daging yang dipesan. Yang termahal adalah sumsum, yakni Rp 16 ribu. Yang termurah sate usus, Rp 14 ribu seporsi.

Dengan harga jual seperti itu, Asih mengaku omzet warungnya per hari mencapai Rp 3 juta. Meski begitu, dia tidak kepikiran untuk membuka cabang di tempat lain. ''Setiap orang punya rezeki sendiri-sendiri. Bagi saya, ini saja sudah cukup,'' ungkap wanita berjilbab tersebut.

Dengan berjualan sate klopo di pinggir Jalan Wali Kota Mustajab, dia mengaku bisa membangun empat rumah, menyekolahkan putri tunggalnya hingga sarjana, plus membeli Kijang Innova dan Altis yang kini terparkir di garasi rumahnya. ''Rahasianya hanya satu, salat malam,'' tegas Asih membocorkan kiat bisnisnya yang laris manis. (pra/ari)

Read More......

Puisi

Free Download Puisi Indonesia

  1. Karya Chairil Anwar
  2. Karya Emha Ainun Najib
  3. Karya WS. Rendra
  4. Karya Endik Koeswoyo
  5. Karya Tiar Rahman
Read More......

Biography

Free Download Biografi :

  1. Soekarno - Penyambung Lidah Rakyat
  2. Soe Hok Gie - Dibawah Lentera Merah
  3. Benazir Bhutto
  4. Barack Obama -  Reclaiming The American Dream
  5. Soebandrio - Kesaksian Sejarah
  6. BJ. Habibie - Detik - Detik Yang Menentukan
  7. Meutya Hafid - 168 Jam Dalam Sandera
  8. AbuBakar As Shiddiq
  9. Bill Clinton - My live
  10. Lance Armstrong - Its not About The Bike My Journey Back to Live
  11. Mahatma Gandhi - Autobiography
  12. Parvez Musharraf - In The Line Of Fire
Read More......